Trimujo, mediakritis.com
Sawiri usia 78 tahun alamat dusun 6 RT 29 bd 4 Kelurahan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah, diperkirakan hilang karena tenggelam di aliran sungai Irigasi Punggur Utara kelurahan Trimurjo kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
Tidak ada yang tahu bahkan tidak ada saksi mata perginya kakek Sawiri yang sudah berusia 78 tahun ini, namun tongkat yang biasanya dijadikan sebagai penyangga untuk menopang tubuhnya pada saat ia berjalan ditemukan tergeletak di pinggir Irigasi aliran sungai Punggur Utara kelurahan Trimurjo pada saat jelang subuh oleh warga setempat.
Rafiudin warga dusun 2 kampung Sidokerto kecamatan Bumi Ratu Nuban kabupaten Lampung Tengah menceritakan kepada awak media ia curiga dengan tergeletaknya tongkat kakek Sawiri dipinggir sungai aliran irigasi Punggur Utara tersebut, tongkatnya tergeletak tetapi kakek Wiri panggilan akrab sehari harinnya, tetapi orangnya tidak terlihat ditempat tergeletaknya tongkat tersebut.
Pada saat anaknya menyiapkan sarapan pagi ia merasa aneh kenapa ayahnya tidak ada tetapi 0anaknya masih belum terfikir bahwa ayahnya (kakek Wiri) hilang.
Anak kakek Wiri dan keluarga baru menyadari kalau ayahnya menghilang sekira pukul 06.wib.
Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke RT setempat, ke kelurahan kemudian dilanjutkan ke kecamatan dan ahinya dilaporkan ke Basarnas..
Basarnaspun segera merespon laporan tersebut dengan mengerahkan 8 personil untuk menyisir Aliran irigasi Punggur Utara mencari korban tenggelam kakek Wiri yang diduga tenggelam dan hanyut.
Sekira pukul 14.45. wib tim basarnas yang dibawah komando M.Qodri selaku ketua tim tiba dilokasi kejadian tenggelamnya kakek Wiri.
Setelah berkoordinasi dengan aparat setempat tim basarnas gabungan memulai melakukan penarianya dengan mendeteksi area sekitar kejadian dengan menggunakan alat Aqua eye (alat deteksi bawah air) namun hasil deteksi clouser dengan muncul simbol O (nol) dan hasilnyapun nihil di sekitar are kejadian.
Selanjutnya Tim SAR gabungan menggunakan alat Rescuer Net ( jaring) untuk menyisir korban kakek Wiri dari hilir aliran irigasi hasilnya juga masih nihil,kemudian riscuer net dipasang pada pintu keluar air masuk.
Hingga pukul 17.30 tim SAR melakukan pencarian namun Kakek Wiri masih belum ketemu juga, yang diduga tenggelam tersebut.
Dikarenakan waktu sudah tampak gelap dan memasuki jelang Maghrib untuk sementara waktu tim SAR memutuskan mengahiri pencarian korban kakek Wiri yang diduga tenggelam di aliran irigasi Punggur Utara tersebut.
Sementara Bhabinsa kecamatan Trimurjo Sucipto yang turut mengawal pencarian tenggelamnya kakek Wiri sangat berharap korban segera ditemukan.
“Jika memang Kakek Wiri benar tenggelam mas, saya berharap beliau segera ditemukan ucap Sucipto Bhabinsa Trimurjo Kepada awak media.
Pencarian korban diduga tenggelam kakek Wiri yang melibatkan tim SAR, pihak kelurahan, Bhabinsa, keluarga korban, masyarakat dan elemen masyarakat dilanjutkan kembali ba”da Maghrib.
Kurang lebih berjarak 3 km dari lokasi kejadian hilangnya kakek Wiri tepatnya di BD 19 dusun Menjeng, ex staf kelurahan bersama masyarakat yang turut membantu mencari dan menyisir kakek Wiri, tiba tiba melihat sosok seseorang yang tersangkut direrantingan pohon akasia yang berada di aliran Irigasi pinggur Utara.
Selanjutnya mantan staf kelurahan Trimujo Supri Kahono bersama masyarakat bergegas untuk memastikan apakah benar bahwa yang tersangkut di ranting pohon tersebut adalah orang (korban kakek Wiri yang diduga tenggelam).
Setelah meyakinkan bahwa yang tersangkut adalah korban ahirnya warga segera masuk ke aliran irigasi yang debit airnya sebelumnya sudah disurutkan oleh petugas pengairan, dan ternyata benar bahwa yang tersangkut direrantingan pohon akasia di aliran Irigasi tersebut adalah kakek Wiri diperkirakan pada saat kakek Wiri.
Sekira pukul 21.30 wib kakek Wiri ditemukan evakuasipun segera dilakukan untuk dibawa pulang dikediamanya.
Setelah dibawa pulang di rumahnya keluarga besarnya dengan dibantu tetangga dan