Lampung-Kota Metro(mediakritis.com)||Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Metro mulai memanaskan mesin menjelang gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung tahun 2026 mendatang.
Ketua KONI Metro, Ampian Bustami, menegaskan target besar yang tengah dibidik ialah mempertahankan posisi runner-up seperti yang diraih pada Porprov sebelumnya.
“Minimal, Metro tetap berada di peringkat dua. Itu target realistis yang ingin kita pertahankan. Tapi tentu saja, harapannya bisa lebih baik,” kata dia saat dikonfirmasi awak media usai audiensi bersama Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, audiensi tersebut menjadi momen penting bagi KONI Metro untuk menyampaikan berbagai perhatian strategis kepada pemerintah kota. Tak hanya soal kesiapan atlet dan cabang olahraga (cabor) unggulan, namun juga mencuatkan isu klasik yang kerap mengiringi pembinaan prestasi olahraga di daerah yaitu anggaran terbatas.
Metro, yang dikenal sebagai salah satu barometer prestasi olahraga di Provinsi Lampung, mengandalkan 33 cabang olahraga di bawah naungan KONI. Beberapa cabor unggulan seperti panahan, karate, judo, taekwondo, tinju, atletik, dan renang disebut sudah dalam tahap awal persiapan dan dinilai siap tempur.
“Kita akan maksimalkan cabor yang sudah punya catatan emas di Porprov sebelumnya. Tapi bukan hanya bertahan, kita juga pacu yang belum mendapat emas agar bisa mencetak sejarah baru. Ini bukan hanya soal hasil, tapi juga soal mentalitas juara,” tegas Ampian.
Di balik semangat tersebut, KONI Metro tetap menyadari adanya tantangan besar dalam hal pembiayaan. Seperti banyak daerah lain, Kota Metro juga dihadapkan pada keterbatasan fiskal yang berimbas pada minimnya alokasi hibah olahraga. Namun, alih-alih mengeluh, KONI justru menyalakan semangat baru dengan kolaborasi lintas sektor.
“Ketergantungan kita kepada pemerintah daerah memang besar. Tapi bukan berarti kita diam. Kita akan gandeng pengusaha-pengusaha besar di Metro untuk berkontribusi,” ungkap Ampian.
Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi tekanan pada APBD serta menjadikan dunia usaha sebagai mitra strategis dalam mendukung pengembangan olahraga lokal.
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Metro menyampaikan dukungannya terhadap semangat dan upaya KONI. Pemerintah kota, meski dibatasi oleh kemampuan anggaran, tetap berkomitmen mendorong kemajuan olahraga prestasi sebagai bagian dari pembangunan karakter dan kebanggaan daerah.
“Pak wali menyampaikan bahwa para atlet harus dipersiapkan sejak sekarang. Kita juga diminta menyusun rencana anggaran dengan matang agar setiap rupiah dapat berdampak pada hasil,” ujar Ampian.
Pemerintah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Metro juga diminta untuk mendampingi KONI dalam menyusun strategi efisiensi anggaran yang tetap berorientasi pada pencapaian target prestasi.
Lebih dari sekadar perburuan medali, Porprov juga menjadi ajang evaluasi sistem pembinaan olahraga di daerah. Kota Metro yang selama ini dikenal sebagai lumbung atlet muda, punya tanggung jawab besar untuk menjaga kesinambungan prestasi dari tingkat pelajar hingga profesional.
Langkah KONI Metro yang mulai bergerak sejak dini menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkan semua lini. Ini bukan sekadar memoles atlet di permukaan, tapi juga membangun sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Keterbatasan anggaran tak boleh menjadi alasan surutnya prestasi. Justru dalam tekanan itulah, organisasi olahraga ditantang untuk berpikir kreatif, membangun kolaborasi, dan membuktikan bahwa semangat juang atlet Metro tak akan redup,” tandasnya.(Red)